Assalmu’alaikum wr.wb
Apa kabar sobat
IRMAJ IT semua? Hari ini di hari yang cerah nan sejuk ini kami akan berbagi
materi tentang ya mungkin sobat semua sudah tahu. Kami hanya ingin menambah
wawasan sobat sekalian. Artikel ini berisi tentang Kepercayaan dalam ISLAM.
Sebelum membahasnya
lebih jauh lagi. IRMAJ IT mau nanya dulu nih. Boleh kan? Masa sih ga boleh.
Jangan pelit-pelit deh. Oke? Baik, pertanyaannya tuh apakah sobat tau apa itu
Kepercayaan dalam ISLAM? Kalo belum tau mari simak uraian berikut ini ya.. JJJ
Kepercayaan
berasal dari kata “Percaya”, yang mana menurut KBBI kata Percaya
memiliki makna mengakui atau yakin
bahwa sesuatu memang benar atau nyata, menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu
benar-benar ada, menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat
dsb), yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau
sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dsb).
Sedangkan arti
kata “Kepercayaan” adalah
anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata, sesuatu
yang dipercayai, harapan dan keyakinan (akan kejujuran, kebaikan, dsb), orang yang
dipercaya (diserahi sesuatu dsb), sebutan bagi sistem religi di Indonesia yang
tidak termasuk salah satu dari kelima agama yang resmi.
Kemudian kata “Dalam”
berarti jauh ke bawah (dari
permukaan), paham benar-benar (tentang ilmu pengetahuan dsb), sampai ke lubuk
hati, mengandung makna (maksud) yang sukar dipahami (tentang perkataan), mengandung
arti (maksud tertentu), bagian yang di dalam, lingkungan daerah (negeri,
keluarga) sendiri, batin, yang tidak tampak dari luar (tentang penyakit dsb).
ISLAM (Arab: al-islām, الإسلام): "berserah diri kepada Tuhan")
adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam memiliki arti
"penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). (baca juga : Definisi
ISLAM).
Maka dari pengertian di atas
dapat di tarik benang merah yang menghubungkan makna antara ketiga kata
tersebut. Kepercayaan dalam ISLAM adalah anggapan atau keyakinan
bahwa sesuatu yang di percayai itu di pahami dengan benar-benar untuk berserah
diri kepada Tuhan, yaitu Allah SWT.
Kepercayaan
dalam Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua
kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa
asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw
adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan
terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang
muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari
kepercayaan lamanya).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.”
(Al-Anfal: 27)
Kepercayaan
dalam ISLAM yang mendasar adalah RUKUN IMAN dan RUKUN ISLAM.
Islam mewujudkan nilai-nilai luhur yang mengharuskan pengabdian dan kepatuhan
kepada Allah atas perintah dan larangan-Nya, sehingga manusia itu selamat di
dunia dan di akhirat.
Islam dan Iman
tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang mengaku Islam hendaknya mempunyai iman didalam
hatinya dan diwujudkan dalam amal perbuatannya sehari-hari.
Adapun pengertian
Rukun ISLAM dan Rukun IMAN itu sendiri yaitu Rukun Islam adalah lima tindakan dasar
dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan
merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Sedangkan Rukun Iman adalah pilar
keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim.
RUKUN ISLAM
1.
Mengucapkan dua kalimat syahadat
2.
Mengerjakan shalat lima waktu sehari semalam
3.
Mengeluarkan zakat
4.
Berpuasa pada bulan Ramadhan
5.
Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu
RUKUN IMAN
1.
Iman Kepada
Allah SWT
2.
Iman Kepada
Malaikat-Malaikat Allah
3.
Iman Kepada
Kitab-Kitab Allah
4.
Iman Kepada
Nabi dan Rasul Allah
5.
Iman Kepada
Hari Kiamat
6.
Iman Kepada
Qadla dan Qadar Allah
Bangsa yang mayoritas
muslim ini sedang diuji dengan ujian kepercayaan. Sejauh mana mereka lulus dan
baik menjalankannya, akan semakin besar perlindungan dan rahmat Allah terhadap
bangsa ini. Tentu masih terbuka bagi kita untuk terus mengintrospeksi dan
mengevaluasi tingkat “kepercayaan” kita di mata Allah, Rasul-Nya dan masyarakat
secara umum. Sebelum terjadi hal yang lebih buruk lagi di bangsa ini, sebelum
segalanya terjadi seperti yang diprediksikan oleh Rasulullah SAW: “Jika
amanat diabaikan maka tunggulah kehancurannya.” (H.R. Bukhari).
Sungguh setiap kita,
sebagai apapun terutama sebagai orang yang beriman seharusnya senantiasa
memperhatikan aspek kepercayaan ini dengan sepenuh hati sehingga keimanan kita
benar-benar dapat dipercayai dan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah
swt. Allahu a’lam
v Ajaran ISLAM
v Sejarah ISLAM
v Demografi ISLAM
v Hari besar dalam ISLAM
v Tempat Ibadah ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar