Rabu, 01 Juli 2015

Kepercayaan Dalam ISLAM

Assalmu’alaikum wr.wb
Apa kabar sobat IRMAJ IT semua? Hari ini di hari yang cerah nan sejuk ini kami akan berbagi materi tentang ya mungkin sobat semua sudah tahu. Kami hanya ingin menambah wawasan sobat sekalian. Artikel ini berisi tentang Kepercayaan dalam ISLAM.

Sebelum membahasnya lebih jauh lagi. IRMAJ IT mau nanya dulu nih. Boleh kan? Masa sih ga boleh. Jangan pelit-pelit deh. Oke? Baik, pertanyaannya tuh apakah sobat tau apa itu Kepercayaan dalam ISLAM? Kalo belum tau mari simak uraian berikut ini ya.. JJJ
Kepercayaan berasal dari kata “Percaya”, yang mana menurut KBBI kata Percaya memiliki makna mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata, menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada, menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat dsb), yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dsb).
Sedangkan arti kata “Kepercayaan” adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata, sesuatu yang dipercayai, harapan dan keyakinan (akan kejujuran, kebaikan, dsb), orang yang dipercaya (diserahi sesuatu dsb), sebutan bagi sistem religi di Indonesia yang tidak termasuk salah satu dari kelima agama yang resmi.
Kemudian kata “Dalam” berarti jauh ke bawah (dari permukaan), paham benar-benar (tentang ilmu pengetahuan dsb), sampai ke lubuk hati, mengandung makna (maksud) yang sukar dipahami (tentang perkataan), mengandung arti (maksud tertentu), bagian yang di dalam, lingkungan daerah (negeri, keluarga) sendiri, batin, yang tidak tampak dari luar (tentang penyakit dsb).
ISLAM (Arab: al-islām, الإسلام): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). (baca juga : Definisi ISLAM).
Maka dari pengertian di atas dapat di tarik benang merah yang menghubungkan makna antara ketiga kata tersebut. Kepercayaan dalam ISLAM adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang di percayai itu di pahami dengan benar-benar untuk berserah diri kepada Tuhan, yaitu Allah SWT.
Kepercayaan dalam Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.” (Al-Anfal: 27)
Kepercayaan dalam ISLAM yang mendasar adalah RUKUN IMAN dan RUKUN ISLAM. Islam mewujudkan nilai-nilai luhur yang mengharuskan pengabdian dan kepatuhan kepada Allah atas perintah dan larangan-Nya, sehingga manusia itu selamat di dunia dan di akhirat.
Islam dan Iman tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang mengaku Islam hendaknya mempunyai iman didalam hatinya dan diwujudkan dalam amal perbuatannya sehari-hari.
Adapun pengertian Rukun ISLAM dan Rukun IMAN itu sendiri yaitu Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Sedangkan Rukun Iman adalah pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim.
RUKUN ISLAM
1.       Mengucapkan dua kalimat syahadat
2.       Mengerjakan shalat lima waktu sehari semalam
3.       Mengeluarkan zakat
4.       Berpuasa pada bulan Ramadhan
5.       Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu
RUKUN IMAN
1.       Iman Kepada Allah SWT
2.       Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
3.       Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
4.       Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah
5.       Iman Kepada Hari Kiamat
6.       Iman Kepada Qadla dan Qadar Allah
Bangsa yang mayoritas muslim ini sedang diuji dengan ujian kepercayaan. Sejauh mana mereka lulus dan baik menjalankannya, akan semakin besar perlindungan dan rahmat Allah terhadap bangsa ini. Tentu masih terbuka bagi kita untuk terus mengintrospeksi  dan mengevaluasi tingkat “kepercayaan” kita di mata Allah, Rasul-Nya dan masyarakat secara umum. Sebelum terjadi hal yang lebih buruk lagi di bangsa ini, sebelum segalanya terjadi seperti yang diprediksikan oleh Rasulullah SAW: “Jika amanat diabaikan maka tunggulah kehancurannya.” (H.R. Bukhari).
Sungguh setiap kita, sebagai apapun terutama sebagai orang yang beriman seharusnya senantiasa memperhatikan aspek kepercayaan ini dengan sepenuh hati sehingga keimanan kita benar-benar dapat dipercayai dan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah swt. Allahu a’lam

 
v  Ajaran ISLAM
v  Sejarah ISLAM
v  Demografi ISLAM
v  Hari besar dalam ISLAM
v  Tempat Ibadah ISLAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar