Minggu, 01 Maret 2015

Perusahaan Jepang, Freetel, Ikut Memproduksi Ponsel Windows Phone

Freetel
Upaya Microsoft untuk menggandeng mitra baru guna memperluas pangsa pasar Windows Phone di Jepang nampaknya menunjukkan kemajuan. Sebuah perusahaan di Jepang, Freetel, memproduksi ponsel berbasis Windows Phone bekerja sama dengan Microsoft. Ponsel ini akan dirilis pada musim panas 2015, menampilkan layar 5 inchi 1080p, RAM 1 GB, penyimpanan 8GB, serta kamera utama 8Mp ditambah kamera depan 2Mp. Yang menarik, perangkat ini akan menggunakan prosesor 64-bit quadcore (yang belum disebutkan secara rinci mereknya) serta support LTE.
Freetel
Bila kita lihat tampilan ponsel ini cukup manis dan nampaknya ‘terinspirasi’ dari HTC M7 dan M8 dengan speaker depan dan layar dengan bezel super tipis. Terlihat cukup keren dan berbeda dari lini Lumia yang menjadi andalan Microsoft. Freetel adalah perusahaan kedua yang menyambut tawaran Microsoft untuk bekerja sama mengembangkan Windows Phone di Jepang setelah Mouse Computers.
Namun nampaknya, Microsoft harus berjuang lebih keras lagi karena pangsa pasar di Jepang bagi Windows Phone amat tipis. Laporan pangsa pasar OS ponsel tahun 2013 menunjukkan bahwa iOS memimpin dengan angka yang fantastis, yaitu 69%, sementara Android menguasai 30%. Sisa satu persen tersebut diperebutkan oleh BlackBerry, Windows dan OS lain.
Padahal pada tahun 2011, Toshiba mengeluarkan perangkat WP7 yang sangat menggiurkan dan jauh melampaui zamannya. Saat itu Toshiba IS12T, ponsel Windows Phone produksinya memiliki kamera 13Mp dan ruang penyimpanan 32GB. Namun perangkat ini tak berumur panjang seiring keputusan Microsoft menghentikan pengembangan WP7. Nampaknya ini menjadikan menurunnya tingkat kepercayaan OEM di Jepang terhadap Microsoft kemudian.
Kembali ke Freetel, perangkat ini direncanakan untuk dipamerkan di acara Mobile World Congress pada tahun 2015 Maret mendatang. Akan menarik bila perangkat ini dijual di Indonesia, karena salah satu perusahaan Jepang terkemuka yang berkecimpung di bidang ponsel, Sony, memutuskan untuk tidak lagi ‘menjual’ ponsel untuk sementara, sehingga ada kekosongan pasar bagi penggemar handset buatan Jepang yang terkenal berteknologi tinggi dan reliabel.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Editor     : Kiki Sidharta
Sumber  : Winpoin

1 komentar: